AS Waspadai Aksi Mata-mata dari Drone Buatan Cina

News Flash - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan peringatan waspada akan adanya aksi mata-mata (spionase) yang berasal dari drone produksi perusahaan Cina. Pemberitahuan itu dikeluarkan pada hari Senin (20/5) oleh Badan Keamanan Cybersecurity dan Infrastruktur AS.
Para pebisnis AS dan organisasi lain yang menggunakannya diminta waspada.
"Pemerintah Amerika Serikat memiliki keprihatinan kuat tentang setiap produk teknologi yang membawa data Amerika ke dalam wilayah negara otoriter yang memungkinkan dinas intelijennya memiliki akses tanpa batas ke data itu atau menyalahgunakan akses itu," demikian bunyi peringatan dilansir dari BBC, Selasa (21/5).
"Cina mengenakan kewajiban yang sangat ketat pada warganya untuk mendukung kegiatan intelijen nasional," lanjutnya.
Sementara itu, produsen drone terbesar di dunia asal CinaDJI menegaskan telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga keamanan data kliennya.
"Kami memberi pelanggan kendali penuh dan lengkap atas bagaimana data mereka dikumpulkan, disimpan dan dikirim," kata perusahaan.
DJI menyatakan menyediakan drone yang tidak mentransfer data ke perusahaan atau melalui internet untuk pelanggan yang membutuhkan jaminan tambahan.
"Pelanggan kami dapat memungkinkan semua tindakan pencegahan yang direkomendasikan oleh DHS (Departemen Keamanan Dalam Negeri AS)," ujar DJI dalam sebuah pernyataan.
Untuk diketahui, DJI menyumbang lebih dari 70 persen drone di pasar AS menurut perusahaan riset Skylogic. Sebelumnya, pada bulan Agustus 2017 lalu Angkatan Darat AS sempat melarang pasukan menggunakan drone DJIkarena masalah keamanan cyber yang tidak ditentukan.
Pada bulan yang sama, badan Imigrasi dan Bea Cukai AS menuduh DJI telah memberikan infrastruktur penting AS dan data penegakan hukum kepada pemerintah Cina.
Peringatan waspada terbaru ini datang beberapa hari setelah Presiden Donald Trump memberlakukan larangan administrasi pada perusahaan penyedia perangkat lunak dan chip asal AS terhadap Huawei atas tuduhan yang sama. Hal itu menimbulkan spekulasi bahwa DJI dan pembuat drone Cina lainnya bisa jadi akan menghadapi larangan resmi.

Sumber : Akurat.co

Komentar

Postingan Populer