Menjadi Korban Pesawat Lion Air, Rumah Haris Tak Boleh Dikunjungi Orang Asing


Jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor JT610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang pagi tadi memakan korban jiwa sekitar 189 orang.
Salah satu korbannya adalah Haris Budianto, pegawai Bidang Pengawasan APD di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bangka Belitung.
Saat AKURAT.CO mencoba menyambangi kediaman korban yang beralamatkan di Perumahan Emerald Teracce Nomor C-11, Bintaro Jaya, Parigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan, dicegah petugas keamanan yang berjaga di gerbang masuk.
Salah satu petugas yang bernama Marta menjelaskan, bahwa paska kejadian, kediaman korban memang tidak boleh dikunjungi oleh orang asing, termasuk wartawan.
"Kebijakan dari pengurus itu nggak boleh masuk," katanya di pos keamanan sekitar pukul 21.00 WIB, Senin (29/10).
Marta mengaku, kondisi rumah korban sedang dalam keadaan kosong. Itu juga menjadi alasan mengapa orang asing tak diperkenankan berkunjung ke rumah korban.
"Lagipula rumahnya sekarang lagi kosong dan gak ada orang," ungkapnya.
Ketika digali lebih jauh lagi, Marta mengatakan di rumah tersebut hanya diisi oleh korban, istri, dan anaknya saja. Berhubung korban dinas di Bangka Belitung, otomatis tidak pulang setiap hari. Maka menurut dia, hanya tinggal anak dan istrinya saja.
"Kalau dari pribadi kita kurang tahu sih gimana. Tapi setahu saya kalau suaminya (Almarhum Haris) sedang dinas luar kota, ya tinggal ibunya (Hesti) dan anaknya saja," ujar Marta.
Adapun, ketika ditanya lebih dalam mengenai keseharian korban dan keluarganya, Marta enggan menjelaskannya. Marta beralasan tidak mengetahui banyak mengenai hal pribadi korban dan keluarganya.
"Kalau masalah itu saya gak tahu mas, saya cuma kenal muka saja," singkatnya.
Sebelumnya di waktu yang berbeda, Hesti membenarkan bahwa suaminya memang berada di pesawat nahan tersebut. "Iya benar, Sumi saya ada di pesawat itu," katanya saat dihubungi AKURAT.CO sekitar pukul 14.30 WIB.
Hesti Luh menjelaskan bahwa suaminya memang sudah bertugas di BPKP Babel sejak 14 Maret 2016. Ia kembali ke Jakarta untuk menemui keluarganya yang tinggal di daerah Bintaro, Tangerang Selatan, setiap dua minggu sekali.
"Iya betul emang tugasnya di situ (Babel), jadi kalau dua minggu sekali balik ke sini, emang kebetulan waktu ini jadwal pulangnya kemarin," jelas Hesti.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air yang terjatuh memiliki nomor penerbangan JT610 tujuan Jakarta-Pingkal Pinang. Pesawat mulai kehilangan kontak sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat nahas tersebut membawa penumpang 181 orang, serta 8 kru pesawat, dan Basarnas memprediksikan tak ada korban yang selamat.[]

Sumber : Akurat.co
Editor : Rafly Puhi

Komentar

Postingan Populer